sebuah nostalgia. andalusia, suatu daerah di spanyol pernah cemerlang gemerlapan disinari oleh nur islam. pada sat itu benar2 tumbuh nilai2 budaya dan peradaban dunia insani. Andalusia menjadi pusat sumbers egala sumber ilmu pengetahuan. filosof dan ilmuwan silih berganti bermunculan mewarnai kesegaran nafas islami. ilmu, budaya dan iman tumbuh dalam simbiosa mutualistis (saling menghidupi dan saling mengisi). semua itu tumbuh segar dari keaslian akar islam yang menyinari Andalusia yang tercinta ini.
akan tetapi apa lacur? entah bagaimana ceritanya,, ummat islam berangsur-angsur meninggalkan prinsip2 yang digariskan oleh ketentuan islam, dan mulai pudarlah sinar islam sampai titik kulminasi yang paling kritis. hari demi hari ummat islam mulai meninggalkan Andalusia dan tertinggal menjadi bulan-bulanan kebiadaban kaum kristiani yang ada di spanyol. situasi kehidupan ummat islam yang tertinggal makin hari makin tragis, dikoyak-koyak oleh kekejaman kaum kristiani. penguasa Kristen dispanyol muncul dalalm kekejaman dan kebengisan sepeti kesetanan. setiap muslim mulai orok sampai tua bangka dikejar, diteror, disiksa dan dibunuh dengan semena-mena tiada taranya. diantara ummat islam yang dikepung oleh kebengisan model Kristen itu adalah satu rumah tangga yang terdiri dari ayah, ibu dan anaknya laki-laki yang masih kecil. si anak itu, yang sekarang sudah menjadi ulama besar, sempat mengungkapkan tragedi yang dialami oleh keluarga sebagai berikut : Baca lebih lanjut →